Industri asuransi nasional saat ini mengalami masalah-masalah yang sangat berat pasca terjadinya banyak kasus gagal bayar klaim kepada para tertanggung dan konsumen mulai dari yang dikategorikan sistemik hingga yang bersifat non sistemik seperti kelalaian atau salah kelola yang banyak juga dialami oleh beberapa perusahaan asuransi dalam pembayaran klaim. Masalah-masalah gagal bayar klaim asuransi ini lama kelamaan akan menggerus kepercayaan (trust) yang pada akhirnya dapat berakumulasi menjadi krisis kepercayaan kepada industri asuransi nasional.
Pada kebanyakan kasus yang terjadi di asuransi, ada banyak faktor yang menyebabkan, namun yang perlu menjadi perhatian bersama saat ini adalah tentang lemahnya penerapan Risk Governance and Compliance (GRC)
untuk meningkatkan kembali kepercayaan (trust) kepada industri asuransi nasional, melalui urun pendapat seluruh pelaku perasuransian sambil melakukan konsolidasi industri perasuransian pasca munculnya kasus-kasus perasuransian. Maka Dewan Asuransi Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Asuransi Indonesia (LPAI) dan Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) menyelenggarakan Sarasehan Industri Asuransi Nasional dengan tema “Quo Vadis Industri Asuransi Nasional Pasca Kasus-Kasus Perasuransian & Reformasi Industri Asuransi”.
Kegiatan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Februari 2020 bertempat di Ballroom 1, JS Luwansa Hotel And Convention Center Lantai 1, Jl. H. R. Rasuna Said Kav. C-22 – Jakarta Selatan. Dengan bentuk diskusi yang dibagi menjadi 2 sesi, yaitu:
- Sesi 1: Reformasi Industri Asuransi Dan Kesiapan Pelaku Perasuransian.
Dengan narasumber Bapak Ahmad Nasrullah (OJK) dan panelis Bapak Dadang Sukresna (DAI/AAUI), Bapak Budi Tampubolon (AAJI), Bapak A. Sya’roni (AASI) dan Bapak Yulius Bhayangkara (APPARINDO) serta Moderator Bapak Dody A. S. Dalimunthe (DAI).
- Sesi 2: Penerapan Governance Risk Compliance (GRC) dalam Industri Asuransi.
Dengan narasumber Bapak Mas Achmad Daniri (KNKG) dan panelis Bapak Hotbonar Sinaga (STIMRA), Bapak Asep Iskandar (OJK) dan Bapak Lando Simatupang (LPPI) serta Moderator Bapak Yasril Y. Rasyid (LPAI)
