DAI Menyelenggarakan Halal Bihalal Industri Perasuransian secara virtual sekaligus Memperkenalkan Pengurus Baru periode 2021-2024

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Jakarta, 20 Mei 2021 – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kembali menyelenggarakan acara Halal Bihalal (silaturahmi) yang diadakan pada hari Kamis, 20 Mei 2021. Acara yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom ini sekaligus memperkenalkan Pengurus DAI periode 2021-2024 dengan Ketua Umum Bapak Tatang Nurhidayat.

Pelaksanaan acara Halal Bihalal Interaktif ini dihadiri oleh asosiasi perasuransian, para pelaku industri perasuransian dan Otoritas Jasa Keuangan. Acara dibuka oleh Bapak Dody Dalimunthe selaku moderator menyampaikan rasa syukur atas diselenggarakan kembali acara Halal Bihalal DAI dan juga memperkenalkan Bapak Tatang Nurhidayat selaku Ketua Umum DAI, Wakil Ketua DAI dari AAJI Bapak Budi Tampubolon, Wakil Ketua DAI dari AAUI Bapak Hastanto Widodo, Wakil Ketua DAI dari  APPARINDO Bapak Mohammad Jusuf Adi, Wakil Ketua DAI dari APKAI Bapak Dikarioso, beserta jajaran Anggota Luar Biasa ISEA, AAMAI, APARI, PAMJAKI, IIS, KUPASI serta Direktur Eksekutif DAI periode 2021-2024 Bapak Erwin Noekman.

Dalam sambutannya Bapak Tatang Nurhidayat selaku Ketua Umum DAI meminta dukungan penuh dari pelaku industri perasuransian “Mudah-mudahan melalui silaturahmi ini kita semakin mempererat persaudaraan, jalinan kerja sama diantara industri perasuransian. Kemudian saya juga memperkenalkan diri, memohon doa dan dukungan dari bapak ibu semua untuk kepengurusan DAI yang akan datang. Tentu setiap zaman akan menemukan tantangan, dan saat ini industri perasuransian sedang menghadapi banyak tantangan, mudah mudahan kita bisa melalui bersama-sama dengan saling mendoakan dan mensupport untuk kemajuan industri perasuransian” ujarnya.

Selaku Ketua Umum DAI, Bapak Tatang Nurhidayat juga menyampaikan bahwa dalam Bulan Mei 2021 akan menyelesaikan penyusunan Kepengurusan DAI periode 2021-2024 dari Komisi Pendidikan, Komisi Literasi dan Komunikasi serta hal-hal yang dianggap perlu.

Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK , Bapak Moch Ihsanuddin dalam kata sambutannya mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua DAI yang baru serta terselenggara kembali acara Halal Bihalal. Bapak Moch Ihsanuddin mewakili Regulator juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelaku industri perasuransian atas kesalahan baik dari ucapan, tindakan maupun peraturan yang mungkin mengekang dan membatasi ruang gerak pelaku industri perasuransian.

“Mari lah kita bersama-sama selalu berkomunikasi dan berkoordinasi agar kita dapat mengeliminir masalah-masalah kecil, kita perlu melakukan perbaikan dari sisi komunikasi dan koordinasi. Sehingga aturan-aturan yang dibuat oleh Regulator dapat dikomunikasikan dan dikoordinasi dengan baik sehingga dapat diterima dengan baik pula oleh pelaku industri perasuransian” imbau Bapak Moch Ihsanuddin.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Tausiyah dari Ustadz Zacky Mirza dipandu oleh Bpk Erwin Noekman selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia. Tema yang diusung adalah Menggapai Kesuksesan Kolektif dalam Jalinan Silaturahmi. Dalam Tausiyah, dijelaskan beberapa filosofi penyebaran Islam di negeri ini oleh Wali Songo yang mengedepankan unsur kedamaian, sehingga banyak masyarakat saat itu yang tertarik dan masuk Islam secara ikhlas.

Ustadz Zaky Mirza juga membeberkan beberapa istilah terkait idul fitri yang akrab dengan lidah bangsa Indonesia. Seperti kata “Lebaran” yang diambil dari bahasa Jawa “Lebar” yaitu selesai, diambil dari bahasa Indonesia yang berarti luas yang memiliki makna luas untuk memaafkan. Sehingga dalam lebaran harus bergerumung untuk meminta maaf. Dalam istilah lain, idul fitri juga disebut sebagai “lebur” yang artinya menjadi satu karena dosa- dosa menjadi lebur/hilang. Pada bulan Syawal disebut juga bulan “luber” karena terdapat banyak keberkahan di bulan tersebut karena terdapat tradisi saling berbagi (berbagi makanan, hadiah dll). Serta ada juga yang menyebutnya sebagai “labur” yang berarti membuat menjadi putih atau mensucikan kembali.

Pada saat lebaran identik dengan silaturahmi. Silaturahim dalam bahasa Arab artinya menyambung kasih sayang. Berlebaran adalah kita menjadi manusia baru, manusia yang lebih baik di mata Allah, keluarga, kerabat agar berguna bagi orang banyak. Lebaran merupakan awal mula untuk berbuat banyak kebaikan. Setelah mendengarkan tausiyah dan sesi tanya jawab acara ini ditutup dengan doa dan sesi foto bersama.

More to explore